Ibu Jari Kaki Terasa Kaku? Inilah Kondisi Hallux Rigidus

Hallux Rigidus adalah kekakuan pada ibu jari kaki yang membuat berjalan menjadi sulit dan nyeri. Hallux rigidus lebih sering ditemui pada dewasa usia tiga puluh sampai enam puluh tahun. Ibu jari memiliki dua sendi dan sendi yang paling besar dinamakan sendi metatarsophalangeal (MTP).

Fungsi dari sendi tersebut adalah untuk menekuk dan mencengkram lantai serta memberikan fleksibilitas untuk kaki saat berjalan. Sendi terletak diantara tulang rawan, bila tulang rawan menggesek satu sama lain akan timbul yang namanya osteofit. Osteofit ini bila gesekan terjadi terus menerus, dapat tumbuh menjadi besar sehingga menghalangi ruang gerak sendi metatarsophalangeal. Saat tulang rawan itu sudah habis karena tergesek terus menerus, dapat terjadi radang pada sendi. Hal itulah yang terjadi pada kondisi ini.

MTP Joint

Illustrasi: Anatomi ibu jari kaki. Sumber: Orthoinfo

Terdapat beberapa faktor yang dapat membuat gesekan sendi tersebut berlangsung lama, contohnya, genetik, terdapat cedera pada ibu jari kaki, bunion ataupun kaki flat.

Illustrasi: Hallux Rigidus. Sumber: Health Harvard

 


Gejala Hallux Rigidus

Berikut adalah beberapa gejala yang dapat dirasakan:

  • Nyeri pada ibu jari kaki saat berjalan atau beraktivitas. Nyeri biasanya dirasakan dibagian atas sendi atau diantara sendi
  • Bengkak pada sendi
  • Terdapat benjolan seperti bunion atau kapalan
  • Kaku pada ibu jari kaki dan ketidak mampuan untuk menekuk ibu jari kaki ke atas ataupun ke bawah

Illustrasi: Bentuk kaki dengan Hallux Rigidus. Sumber: LondonFootAnkle

X-Ray

Illustrasi: Hasil rontgen Hallux Rigidus. Sumber: Orthoinfo

Selain dari gejala-gejala diatas, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang seperti foto rontgen sebelum menegakkan diagnosis Hallux Rigidus.


Terapi Untuk Hallux Rigidus

Terapi akan dibagi menjadi dua yaitu non-operasi dan operasi.

Non Operasi

Berikut adalah terapi yang dapat diberikan untuk non-operasi:

  • Kompres es setiap 2-3 jam sekali selama 10-15menit.
  • Merendam kaki menggunakan air panas selama 30 detik  dan dingin selama 30 detik secara bergiliran untuk mengurangi inflamasi selama 5 menit sebanyak 3 kali setiap hari. Hati-hati untuk tidak menggunakan suhu yang terlalu panas ataupun terlalu dingin.
  • Terapi laser untuk mengurangi nyeri dan radang.
  • Prolotherapy adalah memberikan suntikan untuk menstimulasi penyembuhan jaringan, otot, ligamen, urat ataupun fascia.
  • Menggunakan sol sepatu yang sesuai dengan bentuk kaki serta sepatu dengan bagian depan yang cukup luas sehingga tidak memberikan tekanan kepada ibu jari. Penggunaan sepatu heels tidak disarankan selama terapi.

Capron Podologie Custom Insole

Sepatu dengan bagian depan yang lebar dan keras

Ilustrasi: Sepatu dengan bagian depan yang lebar dan keras

  • Manual terapi
  • Bila nyeri tidak tertahankan, dapat diberikan obat anti-nyeri dan obat radang dalam bentuk tablet ataupun salep
  • Bila obat anti-nyeri, obat radang dan terapi lain tidak dapat mengurangi nyeri, dapat diberikan obat suntik.

Dengan Operasi

 Berikut adalah terapi yang dapat diberikan untuk operasi:

  • Cheilectomy: dilakukan pada seseorang dengan kondisi yang ringan sampai sedang.
  • Arthrodesis: Dilakukan untuk kondisi yang sudah berat dimana kerusakan tulang rawan sudah sangat berat.
  • Arthroplasty: Lebih disarankan untuk lansia dimana aktivitas sehari-hari sudah tidak sebanyak saat usia dewasa atau anak-anak
  • Setelah operasi, obat anti-nyeri dan anti-radang pun diberikan agar terasa lebih nyaman. Sangat penting untuk menggerakan kaki secara perlahan agar tidak kaku.

Bagaimana Cara Mencegah Hallux Rigidus?

Menghindari aktivitas fisik yang memberikan stress besar pada kaki seperti berlari, melompat serta ledakan aktivitas seperti tennis. Olahraga seperti berenang dan bersepeda dapat dijadikan alternatif. Serta menggunakan sepatu dan sol sepatu yang sesuai dengan bentuk kaki sehingga tidak memberikan tekanan berlebih pada sendi-sendi.

Tips Untuk Stretching

  • Berjalan santai selama 5-10 menit sebelum berolahraga.
  • Stretching dilakukan perlahan-lahan dan tidak terburu-buru.
  • Stretching otot dilakukan sejauh yang anda bisa.
  • Tahan posisi stretching selama 10-30 detik dan secara perlahan kembali ke posisi awal.
  • Sebelum mengulang stretching relaksasikan badan selama 5 detik dan tarik nafas dalam.
  • Setelah berolahraga jalan perlahan selama 5-10 menit atau kompres dengan es.

Sumber:

  1. OrthoInfo. Hallux Rigidus. https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases–conditions/stiff-big-toe-hallux-rigidus
  2. NCBI. Hallux Rigidus. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556019/
  3. Hurst podiatry. Hallux Limitus/Rigidus: Understanding a Restricted Big Toe Joing. https://www.hurstpodiatry.com.au/blog/hallux-limitus-rigitus/
  4. Home therapy for pes anserine bursitis https://www.aahks.org/wp-content/uploads/2020/10/pes-bursitis-exercises.pdf
dr. Vannesa Lam
dr. Vannesa Lam
dr. Vannesa Lam adalah dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara pada tahun 2020.