Patellar Tendinitis atau lebih dikenal sebagai Jumper’s knee adalah kondisi dimana terjadi peradangan pada tendon patella (urat tempurung lutut).
Urat tempurung lutut terhubung pada tulang tempurung lutut dan tulang kering. Kegunaan urat tempurung lutut adalah untuk membantu dalam pergerakkan tungkai bawah seperti melompat, menendang dan mengayuh.
Bila gerakan-gerakan tersebut dilakukan berulang kali dan dalam waktu yang lama, dapat terjadi peradangan pada urat. Bila terjadi peradangan di urat maka kekuatan urat akan melemah dan bila peradangan urat dibiarkan, urat dapat terputus.
Penyebab Patellar Tendinitis
Jumper’s knee disebabkan penggunaan secara berlebih pada sendi lutut yang lebih sering terjadi saat cedera saat berolahraga. Jumper’s knee berhubungan dengan kontraksi otot dan tekanan yang menghantam lantai berulang-ulang kali yang membuat regangan pada urat.
Faktor risiko apa saja yang dapat menyebabkan Jumper’s knee?
- Otot paha yang tegang sehingga dapat meningkatkan tegangan pada urat tempurung lutut
- Kekuatan otot kaki yang tidak seimbang sehingga pada otot yang lebih kuat, tegangan pada urat tempurung lutut pun lebih tinggi
- Bentuk tungkai, pengerlangan kaki dan kaki yang tidak normal seperti pada bow legs, knock knees dan flat feet
- Meningkatnya tegangan pada urat tempurung lutut dikarenakan perkembangan urat tidak bisa mengikuti perkembangan dan pertumbuhan tungkai bawah yang dikenal sebagai Sinding-Larsen-Johansson disorder.
- Obesitas
- Penyakit kronis seperti gagal ginjal, rematik atau diabetes dapat mempengaruhi aliran darah kepada lutut dan melemahkan urat lutut
- Teknik melompat dan mendarat yang tidak baik
Gejala Patellar Tendinitis
Gejala yang dirasakan jika mengalami jumper’s knee adalah sebagai berikut:
- Nyeri dan kemerahan pada sekitar urat tulang tempurung
- Pembengkakan pada lutut
- Nyei saat melompat, berlari atau berjalan
- Nyeri saat menekukkan lutut atau meluruskan kaki
- Nyeri tekan pada daerah bawah lutut terutama saat berlutut atau saat berdiri dari posisi jongkok
Nyeri yang dirasakan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari ataupun olahraga. Gejala yang dirasakan tidak selalu sama dan mirip dengan penyakit lainnya sehingga ada baiknya untuk diperiksakan kepada dokter.
Dokter pun akan meminta pemeriksaan lanjutan seperti rontgen lutut atau pun pemeriksaan darah untuk mengetahui diagnosis secara pasti.
Penanganan Untuk Penderita Patellar Tendinitis
Terapi terbaik untuk mengobati Jumper’s knee adalah dengan mengistirahatkan lutut dan memberhentikan aktivitas fisik sampai cedera tersebut sembuh. Selain mengistirahatkan lutut dan kaki, hal berikut ini dapat dilakukan:
- Kompres es setiap 2-3 jam sekali selama 10-15menit
- Elevasi kaki
- Lakukan kompresi pada lutut
- Diberikan terapi cryotherapy, ultrasound ataupun stimulasi lisrik untuk mengurangi nyeri lutut dan inflamasi
- Diberikan terapi extracorporeal shockwave therapy (ESWT) yang menargetkan jaringan-jaringan yang rusak
- Menggunakan alat-alat ortotik seperti knee brace dan sol sepatu untuk membantu saat beraktivitas atau berolahraga
- Setelah lutut sudah tidak terlalu nyeri dan bengkak sudah berkurang, dapat dilakukan stretching dan penguatan otot sebelum kembali berolahraga atau kembali pada rutinitas sebelumnya
- Bila terdapat nyeri yang tidak tertahankan, dokter dapat memberikan obat pereda nyeri
- Pada beberapa yang mengalami nyeri yang membuat sulit beraktivitas, tidak kunjung membaik setelah terapi ataupun uratnya sudah terputus, dapat mempertimbangkan operasi.
Bagaimana Cara Mencegah Jumper’s Knee?
- Sering melakukan peregangan dan pemanasan sebelum berolahraga
- Setelah berolahraga, lakukan cooling down dan stretching
- Menggunakan sebuah alat yang menyokong lutut saat berolahraga
- Memperkuat otot-otot yang menyokong lutut seperti:
- Adductor Leg Raise
-
- Foam Roll Quadriceps
- Hamstring Stretch
-
- Glute Bridge
-
- Banded Clams
- Melatih teknik yang baik dan benar saat melompat dan mendarat
- Menghindari melompat ataupun mendarat pada permukaan yang keras
Sumber: